Lakukan Panen Raya di Karawang, Ketua Umum HKTI Moeldoko Apresiasi Kegigihan Para Petani Dalam Menjaga Ketahanan Pangan.
Karawang, upatenews.id Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jenderal (Purn) Moeldoko melakukan Panen Raya di Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang pada Kamis (2/2/2023).
Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang juga kini sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ini berkunjung ke Kabupaten Karawang sebagai bentuk apresiasi sebab kegigihan para petani dalam menjaga ketahanan pangan.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang untuk memberikan pengarahan lebih terhadap petani di Karawang dalam membuat pupuk organik
“Petani harus kita mulai ajari bagaimana cara mandiri dalam hal bertani. Diantaranya bagaimana menghadapi kesulitan pupuk, itu tantangan yang harus kita jawab,” imbuhnya saat ditemui langsung pada giat panen raya padi di Karawang,
Dalam acara panen raya tersebut, Moeldoko berdialog dengan masyarakat di Desa Balongsari untuk menampung aspirasi dan keluhan para petani. Di antara beberapa keluhan masyarakat adalah terkait ketersediaan pupuk bersubsidi, bantuan infrastruktur jalur irigasi, dan masalah regenerasi petani.
“Soal pupuk subsidi akan kita usahakan kerjasama dengan Dinas terkait, untuk bantuan inprastuktur kita bantu melalui alat berat untuk digunakan disini,” Ucapnya
lanjut Moeldoko “serta mengenai kenaikan harga beras kita selalu mengecek harga di Pasar dan juga mengecek ketersediaan beras Jangan sampai kenaikan beras jadi pengungkit inflasi,” kenaiakan harga beras dikarenakan sulitnya para petani untuk mendapatkan pupuk dan dipengaruhi perang Rusia-Ukraina,” katanya
Adapun Kab. Karawang sendiri merupakan salah satu lumbung pangan nasional yang memproduksi sekitar 500 ribu ton beras tiap tahunnya oleh karenanya, pertanian di Kab. Karawang menjadi perhatian Kepala Staf Kepresidenan. Sebanyak 70 alat penyemprot untuk padi pun diberikan kepada Desa Balongsari untuk mendukung produktivitas petani.
“Setelah dihantam COVID-19, dunia dihadapkan pada situasi sulit akibat perang. Semua bahan pangan jadi mahal, termasuk pupuk. Maka harus mulai dibangun kesadaran bagi petani untuk beralih ke pupuk organik,” pungkas Moeldoko.
“Harga gabah kering dan beras saat ini sedang tinggi. Nah, gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Tanam padi harus dioptimalkan, benih jangan salah pilih, jadwal pemberian pupuk jangan sampai kelewatan, hasilnya nanti pasti akan baik,” tutupnya (Zein)