116 Orang Peserta ikuti Selaksi Program Pemagangan ke Jepang
Karawang,updatenews.id || Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang kembali menggelar seleksi program magang ke Jepang tahap kedua bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan IM Jepang (International Manpower Development Organization Japan). Kegiatan tersebut berlangsung di aula Disnakertrans Karawang dan diikuti oleh 116 peserta pada hari Senin 27 Oktober 2025.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi mengatakan, ini merupakan kegiatan dalam rangka pembukaan seleksi magang ke Jepang tahap kedua. Program magang ini merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Karawang, Kementerian Ketenagakerjaan, dan IM Jepang.
Sejak kerja sama ini terjalin, Kabupaten Karawang telah berhasil melaksanakan seleksi tahap pertama dan sebanyak 12 peserta asal Karawang kini bersiap untuk berangkat ke Jepang.
“Ini membuktikan bahwa anak-anak Karawang mampu dan bisa bersaing. Program magang ke Jepang ini menjadi peluang luar biasa di tengah tingginya angka pengangguran,” katanya.
Menurut Rosmalia, tingginya angka pengangguran di Karawang disebabkan oleh berkurangnya perusahaan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja, sementara industri padat modal lebih mengandalkan mesin. Karena itu, pemerintah daerah berupaya membuka berbagai peluang kerja, termasuk program magang ke Jepang yang tidak memerlukan biaya besar.
“Program IM Jepang ini berbeda dengan penempatan tenaga kerja luar negeri lainnya yang biayanya cukup tinggi. Di program ini, biaya sangat terjangkau bahkan sebagian besar difasilitasi oleh pemerintah,” paparnya.
Sementara itu, Perwakilan IM Jepang Agus Pramuji menjelaskan, bahwa seleksi magang dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari tes matematika dasar, tes kesehatan, tes ketahanan fisik, hingga wawancara.
“Sistem seleksinya terbuka, tidak ada batasan kuota. Siapa pun yang memenuhi standar kelulusan akan diterima,”paparnya.
Menurutnya, peserta yang lolos akan mengikuti pelatihan prapemberangkatan, sebelum akhirnya diberangkatkan ke Jepang untuk bekerja di sektor pabrik maupun konstruksi. Mereka akan menerima uang saku sebesar 100 ribu hingga 105 ribu yen per bulan, tergantung jenis pekerjaan.
Selain itu, peserta juga memperoleh subsidi biaya pelatihan sebesar 100 ribu yen sebelum keberangkatan, serta tunjangan usaha mandiri setelah menyelesaikan program.
“Setelah tiga tahun, peserta akan menerima 500 ribu yen, dan bagi yang menyelesaikan lima tahun akan mendapat 900 ribu yen sebagai modal usaha,”terangnya.
Ia menambahkan, manfaat terbesar dari program ini bukan hanya materi, melainkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Peserta akan dilatih disiplin, tanggap, dan cepat dalam bekerja, sesuai karakter masyarakat Jepang. Saat pulang nanti, mereka akan menjadi tenaga kerja yang lebih unggul dan siap bersaing,”tutupnya. (Red)
![a2d38546-96fb-42e2-bb78-4f34f46c81bf[1] Update News](https://www.updatenews.id/wp-content/uploads/2025/05/a2d38546-96fb-42e2-bb78-4f34f46c81bf1.jpg)